Audy88 - Pembalap Repsol Honda, Marc Marquez, memberikan tanggapannya mengenai dirinya yang dianggap terlalu ambisius dalam setiap balapan.

Marc Marquez tampil mengesankan sempanjang musim lalu bersama kuda besinya motor Honda RC213V.

Rider berjulukan The Baby Alien itu nyaris tak pernah absen untuk menjejakkan kakinya di podium sepanjang gelaran MotoGP 2019.

Marc Marquez mencatatkan total 18 kali podium dengan 12 kali kemenangan dari 19 balapan yang dilakoninya sepanjang musim lalu.

Satu-satunya kegagalan Marquez terjadi saat dia mengaspal pada seri ketiga MotoGP 2019 yang berlangsung di Circuit of the Americas (CotA), Amerika Serikat.

Pada balapan itu, rider berkebangsaa Spanyol tersebut gagal membawa pulang satu angkapun usai mengalami kecelakaan.

Usai mengalami kejadian nahas itu, Marquez berhasil mengembalikan performanya dan tidak pernah absen lagi di podium.

Dia selalu bertarung habis-habisan dan memberikan segalanya untuk tim ditengah keterpurukan yang tengah dialami rekannya, Jorge Lorenzo.

Marc Marquez pun menjadi penyumbang poin terbanyak dan menjadi aktor utama kesuksesan Honda dalam merengkuh gelar triple crown.

Banyak yang menilai bahwa rider asal Spanyol itu terlalu ambisius dalam meraih kemenangan di setiap seri balapannnya.

Menanggapi hal tersebut, Marquez pun angkat suara mengapa dia selalu all-out dan tampil maksimal untuk mempersembahkan yang terbaik bagi timnya.

Bagi Marquez, dengan tampil all-out untuk memberikan yang terbaik kepada tim yang dia bela sudah menjadi karakternya.

"Mengapa saya selalu ngotot di setiap akhir pekan pada sesi kualifikasi atau saat balapan memasuki balapan terakhir? karena itu adalah mental saya," kata Marc Marquez, dilansir dari Motorsport-Total.

Ambisinya itulah yang membuat Marquez sukses merengkuh enam gelar juara dunia di kelas tertinggi.

Namun di sisi lain, ambisi itu pula yang membuatnya pernah mencecap pahitnya kegagalan seperti yang terjadi pada musim 2015 lalu.

"Tentu, ambisi inilah yang membuat saya meraih beberapa gelar juara dunia seperti pada 2013, 2016 namun karena ambisi pula saya juga mengalami kegagalan pada 2015," tambah rider berusia 26 tahun itu.

Marquez pun menyebut bahwa timnya juga mempunyai peranan penting dalam membantu untuk mengendalikan ambisi-ambisinya.

"Saya mencoba untuk mengendalikannya, tim saya juga mencoba untuk mengendalikan hal itu dan memberikan beberapa saran yang baik," tuturnya.

"Namun pada akhirnya, hal itulah yang saya inginkan di mana saya selalu diingatkan," kata Marc Marquez.